(TUGAS 2) KALIMAT EFEKTIF
A.
PENGERTIAN
Efektif mengandung
pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran
yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan penggunaan
kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang
bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja,
tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya
khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang
benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
(Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang
memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
(Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai
kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami
oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
5. Kalimat efektif di pahami sebagai
sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih
singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan. (ARIF HP: 2013)
Dari beberapa uraian di
atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah
bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat
efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Kalimat
efektif syarat-syarat sebagai berikut:
1.
Secara tepat mewakili pikiran pembicara
atau penulisnya.
2.
Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya
antara pikiran pendengar atau pembacadengan yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya
B.
CIRI
– CIRI KALIMAT EFEKTIF
1.
KESATUAN
GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta
unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan
kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena
tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan
keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan
frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).
2.
KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika
bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang
lainnya pun harus menggunakan di- pula.
“
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.”
Kalimat tersebut tidak memiliki
kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif,
yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni
menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
· Kakak
menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
· Anak
itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
3.
KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan
kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang
berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
“
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya. “
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat
di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna
bunga.
Kalimat yang benar adalah :
· Mawar,
anyelir, dan melati sangat disukainya.
4.
PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi
penekanan.
Caranya :
·
Mengubah posisi dalam kalimat, yakni
dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh
:
·
Harapan kami adalah agar soal ini dapat
kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
·
Pada kesempatan lain, kami berharap kita
dapat membicarakan lagi soal ini.
·
Menggunakan partikel; penekanan bagian
kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh
:
·
Saudaralah yang harus bertanggung jawab
dalam soal itu.
·
Kami pun turut dalam kegiatan itu.
·
Bisakah dia menyelesaikannya?
o
Menggunakan repetisi, yakni dengan
mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri,
antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat,
diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
o
Menggunakan pertentangan, yakni
menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian
kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak
itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia
tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
5.
KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami.
Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang
logis/masuk akal.
Contoh :
“ Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal
karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan.
Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk
naik ke podium.
C.
CONTOH
KALIMAT EFEKTIF
Contoh kalimat efektif :
·
Saran yang di kemukakannya kami akan
pertimbangkan ( tidak efektif )
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya
akan kami pertimbangkan.
·
Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak
efektif )
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.
(TUGAS 2) KALIMAT EFEKTIF
Reviewed by Unknown
on
4:00 PM
Rating:

Tidak ada komentar: