Pengertian, Unsur - Unsur dan Teknik Penulisan pada Catatan Kaki
Catatan kaki, atau dikenal dengan istilah footnote adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).
Kegunaan Catatan kaki :
· Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber atau reference footnote)
· Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
· Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (catatan kaki isi atau content footnote). Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat …, Bandingkan …, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam …, dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer. Penggunaan ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan benar.
· Pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap orang lain
· Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber.
· Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula.
· Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan.
· Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
Contoh penggunaan catatan kaki :
Ilmu dan Moral
Penalaran otak orang itu luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah ... .1) Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah bahwa makin cerdas maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi, lalu makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah sebaliknya: makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak masalah ini, ada baiknya kita memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja dalam pidato pengukuhannya selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah Mada, yang mengharapkan munculnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan keserakahan?2)
...............................................................
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
1. Unsur – Unsur Catatan Kaki
A. Untuk Buku
· nama pengarang, (editor, penerjemah) ditulis dalam urutan diikuti koma
· Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan digarisbawahi
· nama atau nomor seri (kalau ada)
· data publikasi:
o jumlah jilid, kalau ada
o nomor cetakan, kalau ada
o kota penerbit, diikuti titik dua
o nama penerbit, diikuti tanda koma
o tahun penerbitan
“ c, d, e diletakkan di dalam tanda kurung “
· nomor jilid kalau perlu
· nomor halaman diikuti titik
B. Untuk artikel dan majalah berkala
· nama pengarang
· judul artikel, di antara tanda kutip "...."
2. Teknik Penulisan Catatan Kaki
Berikut adalah aturannya
· Urutannya: Nama pengarang, judul buku, nama penerbit, kota terbit, tahun terbit, dan nomor halaman.
· Nama pengarang ditulis lengkap, tidak boleh dibalik, dan tanpa gelar akademik.
· Judul buku, masing-masing kata ditulis dengan huruf kapital, dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak tebal.
· Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam catatan kaki adalah koma (,).
· Harus disediakan ruang atau tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut sehingga margin di bawah tidak boleh lebih sempit dari 3 cm sesudah diketik baris terakhir dai catatan kaki.
· Sesudah baris terakhir dari teks, dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikkan dengan huruf pika atau 18 ketikkan dengan huruf dite (--).
· Dalam jarak dua spasi dari jenis tadi, dalam jarak 5-7 ketikkan dari margin kiri nomor penunjukkan.
· Langsung sesudah nomor penunjukkan, setengah spasi ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.
· Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antarcatatan kaki pada halaman yang sama (kalau ada) adalah dua spasi.
· Baris kedua dari tiap catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri.
Istilah-istilah yang sering digunakan dalam catatan kaki.
1. Ibid, singkatan dari ibidan, artinya sama dengan di atas.
Untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti tanda koma, lalu nomor halaman.
Contoh: Ibid; halaman 10
2. op.cit., singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip.
Digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip tetapi sudah disisipi catatan kaki lain dari sumber yang lain. Urutan nama penulisan pengarang, op.cit, nomor halaman.
3. loc. cit., singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikuti[.
Seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutan penulisan nama tempat yang telah dikutip, seperti di atas tetapi dari halaman yang sama. Urutan penulisannya nama pengarang loc. cit (tanpa nomor halaman).
Sumber :
- http://www.academia.edu/9573909/Makalah_Bahasa_Indonesia_Kutipan_Catatan_Kaki_dan_Daftar_Pustaka
- http://hendrafin.blogspot.co.id/2012/12/catatan-aki-definisi-tujuan-dan-cara.html
- http://argiatama.blogspot.co.id/2010/11/daftar-pustaka-catatan-kaki-dan-kutipan.html
- http://bahasaindonesiayh.blogspot.co.id/2012/06/unsur-unsur-catatan-kaki.html
- http://www.peribahasaindonesia.com/penulisan-catatan-kaki-yang-benar/
- http://cyberblogsz.blogspot.co.id/2014/02/cara-penulisan-daftar-pustaka-dan.html
Pengertian, Unsur - Unsur dan Teknik Penulisan pada Catatan Kaki
Reviewed by Unknown
on
7:18 AM
Rating:

Tidak ada komentar: